Seorang pria sehat bisa mengeluarkan jutaan sel sperma dalam satu kali ejakulasi. Dari jutaan sperma itu, pada akhirnya hanya ada satu yang berhasil untuk membuahi sel telur. Artinya, salah satu ciri-ciri sperma sehat adalah yang “kuat” untuk bisa sampai ke sel telur.
Itu sebabnya, sperma yang bagus sangat berkaitan dengan kesuburan pria. Biasanya ketika seorang pria mengalami masalah dengan kesuburan, dokter akan memeriksa bagaimana kualitas spermanya terlebih dahulu. Lantas, seperti apa ciri-ciri sperma yang baik dan tidak baik? Simak informasinya berikut ini.
Ciri-ciri sperma sehat
Bagi orang yang berusaha memiliki keturunan, tentu penting untuk menjaga kesehatan sperma. Beberapa ciri-ciri sperma yang bagus dapat dilihat dari indikator-indikator berikut ini:
1. Jumlah sperma
Jumlah sperma normal dalam tiap mililiter air mani adalah 15 juta hingga 200 juta. Apabila jumlah sperma kurang dari 15 juta atau kurang dari 39 juta di tiap kali ejakulasi, artinya jumlah sperma termasuk rendah (oligospermia).
Sebaliknya, jumlah sperma di atas 200 juta per mililiter air mani dianggap tinggi. Untuk menghitung jumlah sperma, akan dilakukan analisis air mani yang dilakukan oleh dokter atau ahlinya.
2. Gerakan sperma
Sperma Anda dikatakan sehat apabila sebanyak 32-75% dari seluruh sperma yang keluar mampu bergerak dengan lincah menuju sel telur. Pasalnya, perjalanan sperma menuju sel telur cukup panjang, yakni harus berenang melewati serviks, rahim, dan tuba falopi.
Kemampuan pergerakan spermatozoa ini disebut dengan motilitas sperma. Semakin baik motilitas sperma, semakin besar pula peluang keberhasilan sel sperma membuahi sel telur.
3. Struktur sperma
Sperma memiliki bentuk seperti berudu (kecebong). Ciri-ciri sperma sehat jika dilihat dari bentuknya adalah memiliki kepala berbentuk oval dan ekor panjang sehingga bisa bergerak dengan optimal. Semakin normal struktur atau bentuk sperma, semakin besar kemungkinan seorang pria membuahi sel telur.
4. Likuifaksi sperma
Ciri sperma yang baik dan sehat juga dapat dilihat dari seberapa cepat kemampuannya dalam berubah menjadi cair. Anda mungkin pernah mendapati sperma menggumpal seperti gel.
Nantinya, jelly tersebut lama-kelamaan akan berubah menjadi cair. Inilah yang disebut dengan likuifaksi sperma. Likuifaksi merupakan kemampuan sperma dalam mengubah gel menjadi cairan.
Dalam suhu ruang, umumnya kemampuan sperma dapat mencair dari bentuk kental sekitar 15-20 menit. Sperma yang tidak mencair pada durasi tersebut lebih cenderung sulit atau tidak dapat berenang menuju sel telur.
Itu sebabnya, Anda juga perlu mengetahui salah satu ciri sperma yang subur ini sebaiknya jika Anda dan pasangan sedang merencanakan kehamilan.
5. pH sperma
Tidak hanya tekstur dan strukturnya, tingkat keasaman (pH) sperma juga salah satu tolok ukur kesuburan seorang pria. Sperma yang baik dan sehat memiliki kadar pH sekitar 7,2-7,8 alias basa.
Kadar pH sperma yang rendah dapat mengindikasikan adanya penyakit pada organ reproduksi pria, salah satunya infeksi.
6. Volume air mani
Menurut ahli, jumlah air mani yang diproduksi saat Anda melakukan ejakulasi juga menandai sperma yang sehat. Seorang pria dikatakan memiliki sperma yang sehat jika mampu menghasilkan sekitar 2-5 ml air mani dalam satu kali ejakulasi.
Jika Anda memiliki volume air mani di bawah jumlah normal, besar kemungkinan Anda memiliki masalah kesehatan pada kelenjar prostat sebagai “pabrik” penghasil cairan tersebut.
7. Tekstur air mani
Selain volume, tekstur air mani juga bisa menjadi indikasi apakah sperma subur atau tidak. Normalnya, sperma memiliki tekstur yang kental. Apabila sperma encer, maka ini menandakan jika konsentrasi sperma sedikit.
Akan tetapi, sperma kental berlebihan juga tidak baik karena ini justru bisa menghambat pergerakannya menuju sel telur.
Faktor yang berpengaruh pada kualitas sperma
Beberapa faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan sperma di antaranya:
1. Celana yang digunakan
Menggunakan bawahan mulai dari celana dalam, boxer, hingga celana yang terlalu ketat tidak baik untuk kesehatan sperma. Selain itu, bahannya juga sebaiknya tidak membuat panas. Bahkan, pria disarankan untuk tidak pakai celana dalam saat tidur agar bisa memiliki sperma sehat.
2. Alkohol
Mengonsumsi alkohol dapat mengganggu produksi sperma. Pasalnya, alkohol dapat membuat kadar testosteron rendah. Seperti yang diketahui, testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab dalam proses spermatogenesis, alias pembentukan sperma.
3. Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan sperma, seperti steroid atau obat lain yang digunakan dalam pengobatan terhadap kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kanker.
Diskusikan dengan dokter apabila ada kekhawatiran obat yang dikonsumsi berpengaruh terhadap kesuburan.
4. Polusi lingkungan
Radiasi memang bisa menyebabkan abnormalitas pada kondisi tubuh, seperti cacat lahir ataupun gangguan lainnya. Hal yang sama berlaku pada sperma. Tak hanya itu, substansi berbahaya lain seperti merkuri, pestisida, polychlorinated biphenyls dan lainnya juga disebut-sebut berpengaruh terhadap kualitas sperma.
5. Merokok
Merokok dapat berpengaruh terhadap pergerakan sperma dan juga kesehatan sperma secara keseluruhan. Menurut penelitian tahun 2016, pria yang aktif merokok memiliki kualitas sperma yang lebih rendah ketimbang mereka yang tidak merokok.